Rabu, 09 Februari 2011

KEROHANIAN

KEROHANIAN
Sahaad 38(71-72) ala-alaq (1-5)

Dalam bahasa Arab, kata ruh mempunyai banyak arti.
 Kata روح untuk ruh
 Kata ريح (rih) yang berarti angin
 Kata روح (rawh) yang berarti rahmat.
Ruh dalam bahasa Arab juga digunakan untuk menyebut jiwa, nyawa, nafas, wahyu, perintah dan rahmat.3 Jika kata ruhani dalam bahasa Indonesia digunakan untuk menyebut lawan dari dimensi jasmani, maka dalam bahasa Arab kalimat
روحانيون * روحاني
Digunakan untuk menyebut semua jenis makhluk halus yang tidak berjasad, seperti malaikat dan jin.4
Dalam al-Qur'an, ruh juga digunakan bukan hanya satu arti. Term-term yang digunakan al-Qur'an dalam penyebutan ruh, bermacam-macam. Diantaranya ruh di sebut sebagai sesuatu:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra': 85)
Hanya saja, ketika ruh manusia diyakini sebagai zat yang menjadikan seseorang masih tetap hidup
الروح انه ما به حياة النفس
atau seperti yang dikatakan al-Farra' [5]
الروح هو الذي يعيش به الإنسان
Serta jawaban singkat al-Qur'an atas pertanyaan itu (lihat QS. Al-Isra': 85), menunjukkan bahwa ruh akan tetap menjadi "rahasia" yang kepastiannya hanya bisa diketahui oleh Allah semata.

Manusia dan roh
Ibnu Sina membagi daya jiwa (ruh) menjadi 3 bagian yang masing-masing bagian saling mengikuti, yaitu
1. Jiwa (ruh) tumbuh-tumbuhan, mencakup daya-daya yang ada pada manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Jiwa ini merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh yang bersifat alamiah dan mekanistik, baik dari aspek melahirkan, tumbuh dan makan.
2. Jiwa (ruh) hewan, mencakup semua daya yang ada pada manusia dan hewan. Ia mendefinisikan ruh ini sebagai sebuah kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik dari satu sisi, serta menangkap berbagai parsialitas dan bergerak karena keinginan.9
3. Jiwa (ruh) rasional, mencakup daya-daya khusus pada manusia. Jiwa ini melaksanakan fungsi yang dinisbatkan pada akal. Ibnu Sina mendefinisikannya sebagai kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik, dimana pada satu sisi ia melakukan berbagai perilaku eksistensial berdasarkan ikhtiar pikiran dan kesimpulan ide, namun pada sisi lain ia mempersepsikan semua persoalan yang bersifat universal.10
Imam Ghazali (450-505 H/1058-1111 M)
Sebagaimana Ibn Sina, al-Ghazali membagi jiwa menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Jiwa nabati (al-nafs al-nabatiyah), yaitu kesempurnaan awal baqgi benda alami yang hidup dari segi makan, minum, tumbuh dan berkembang.
2. Jiwa hewani (al-nafs al-hayawaniyah), yaitu kesempurnaan awal bagi benda alami yang hidup dari segi mengetahui hal-hal yang kecil dan bergerak dengan iradat (kehendak).
3. Jiwa insani (al-nafs al-insaniyah), yaitu kesempurnaan awal bagi benda yang hidupdari segi melakukan perbuatan dengan potensi akal dan pikiran serta dari segi mengetahui hal-hal yang bersifat umum.11
Tentang tempat ruh dan nafs di dalam tubuh, Ibn Taimiyah menjelaskan: "Tidak ada tempat khusus ruh di dalam jasad, tetapi ruh mengalir di dalam jasad sebagaimana kehidupan mengalir di dalam seluruh jasad. Sebab, kehidupan membutuhkan adanya ruh. Jika ruh ada di dalam jasad, maka di dalamnya ada kehidupan (nyawa); tetapi jika ruh berpisah dengan jasad, maka ia berpisah dengan nyawa".19
Ibn Qayyim menjelaskan pendapat banyak orang bahwa manusia memiliki tiga jiwa, yaitu nafs mutmainnah, nafs lawwamah dan nafs amarah. Ada orang yang dikalahkan oleh nafs mutmainnah, dan ada yang dikalahkan oleh nafs ammarah.
Mereka berargumen dengan firman Allah:
Wahai jiwa yang tenang (nafs mutmainnah) ...
(QS 89. Al-Fajr: 27).
Aku sungguh-sungguh bersumpah dengan hari kiamat dan aku benar-benar bersumpah dengan jiwa lawwamah
(QS75. al-Qiyamah: 1-2)
Sesungguhnya jiwa itu benar-benar menyuruh kepada keburukan (nafs ammarah)
(QS12. Yusuf: 53)

Mengenal Diri
April 18, 2010 by abidzare
Mengenal jati diri menurut Al-Qur’an
Kita mengetahui bahwa Al-Qur’an itu adalah petunjuk hidup kita, tapi sangat disayangkan banyak sekali yang tidak bisa membaca pedoman hidupnya, yang sangat disayangkan lagi bisa membaca pedoman hidupnya tapi tidak mengerti apa yang dibacanya.Karena yang dibaca hanya tulisan arabnya
Ada pertanyaan yang kita akan dibahas dalam kesempatan ini.Saya ingin berbagi ilmu dgn membahas Al-Qur’an dengan bahasa kita, semoga bermanfaat.


Ada 4 pertanyaan yang akan kita bahas yaitu :
Siapa saya ?
Darimana saya ?
Sedang dimana saya ?
Mau kemana saya ?
Nabi Muhammad SAW beritahukan kita bahwa Allah itu dulu sendirian, lalu Allah ingin dikenal, maka Allah ciptakan pertama kali malaikat dari nur dan jin dari naar.
Entah berapa lama dengan makhluk tsb lalu Allah ciptakan alam dengan segala isinya. Lalu diciptakannya manusia pertama yaitu NABI ADAM A.S
Bagaimana Allah menceritakan? Sebaiknya Al-Qur’an itu kita bahasakan ke bahasa kita (maksudnya kita baca juga terjemahannya dlm bahasa indonesianya supaya faham)
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat 19 ayat 97 (QS. 19 : 97) yang artinya : Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an itu denganbahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al-Qur’an itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.
(kata bahasamu, mu siapa? Mu Muhammad, krn Muhammad orang Arab maka bahasa Arab. Bagaimana jika yang orang Indonesia? Baca terjemahan bahasa indonesianya supaya faham, supaya bisa diambil pelajaran)
Tadi dikatakan bahwa diciptakan manusia pertama yaitu

NABI ADAM.
Dimana firman Allah dlm Al-Qur’an tentang Penciptaan Adam QS. 38 ; 71-72 yang artinya : (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”, maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)KU: maka hendaklah kamu tersujud sungkur dengan bersujud kepadanya”.
Setelah Nabi Adam diciptakan semua malaikat disuruh sujud, maka sujudlah semua malaikat kec. Iblis. Iblis itu golongan jin yang membangkang. Lalu ditanya oleh Allah kenapa ia tidak mau sujud.
Iblis diusir ut turun dr surga tapi minta ditangguhkan. Untuk apa dia minta ditangguhkan? Untuk menggoda anak cucu Adam. Digodalah Nabi Adam sedemikian rupa sehingga Nabi Adam tergoda. Lalu Nabi Adam ditegur oleh Allah, tapi Nabi Adam terus berdoa siang dan malam memohon ampun (doa yg terkenal : Robbana Dzolamna anfusana dst…)
Namun Nabi Adam tidak bis tinggal di surga, maka turunlah Nabi Adam ke bumi bersama iblis tadi.
Yang jadi pertanyaan : tentang kejadian kita. Kalau Nabi Adam diciptakan dari tanah.



Bagaimana dengan kejadian kita?
Kejadian kita sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an :QS.23 ;12-13 yang artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Allah beritahukan apa yang kita makan diambil saripatinya lalu disimpan dalam tulang dada pada wanita dan tulang punggung pada laki-laki.Kemudian datang kewajiban menikah.
Dari air setetes tadi awal kejadian manusia. Setelah dibentuk jabang bayi.
Setelah kejadian jasad kita sempurna lalu ditiupkan ruh kedalamnya sehingga kita hidup. Setelah sembilan bulan lahirlah jabang bayi tersebut ke dunia.
Dikatakan kita hidup karena bersatunya jasad dengan ruh. QS.assajadah 32 ; 8-9
Selama ini yang kita rawat jasad saja, boleh-boleh saja kita merawat jasad, tapi jangan lupa ruh juga butuh dirawat dan butuh pendididkan.Kalau jasad nanti mau dimakan cacing.Kebutuhan ruh jangan diabaikan, ruh juga perlu pendidikan. Kita biasa menyebutnya pendidikan jasmani dan rohani.
Jadi terjawablah sekarang siapa saya? Saya adalah RUH
Darimana saya? Saya datang dari Allah
Apa yang kita tunggu sekarang? Yang kita tunggu adalah datangnya malaikat pencabut nyawa. Nanti ruh itu ada yang dicabut dg lembut ada yang dicabut dg keras.
F irman Allah dalam Al-Qur’an, QS. 79 (An-Naazi’aat) ; 1– 2
Yang artinya : Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengankeras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut.
Pertanyaan ketiga : Sedang dimana saya?? Saya sedang di dunia.
Kita Tanya sama Allah. Dunia itu apa ya Allah?
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat 40 ; 39 (QS. 40 ; 39) yang artinya : Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
Lalu timbul Pertanyaan ke 4. Mau kemana kami ya Allah?
Al-Qur’an Surat 99 : 1-8 (QS. 99 ; 1- yang artinya : Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya : ”Mengapa bumi jadi begini?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka). Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Demikianlah Allah menceritakan dimana bumi ini akan diremak dan dihancurkan, diratakan oleh Allah. Entah beberapa tahun, lalu ditiuplah sangkakala ke 2 sebagaimana firman Allah QS. 36 ; 51-53 maka kita semua dibangkitkan dr kubur dalam keadaan yang bermacam-macam, ada yang hitam dan ada yang putih.
Lalu ada yg berteriak siapa yang membangunkan kami dr kubur (orang yg taqwa merasakan seperti orang yang tidur nyenyak tidak merasakan penderitaan sama sekali)
Ada juga yang keluar dr kubur matanya buta, dan ada juga yang mukanya hitam.
Kalau yang keluar wajahnya putih… Masuklah kamu ke syurga.
Tapi ada juga yang berteriak-teriak minta dikemballikan ke duniasebagaimana firman Allah dlm QS. 32;12 yang artinya :
dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.
Tapi yang tadi berteriak-teriak tidak dikabulkan permintaannya.
Apa yang kita lakukan di dunia? diibaratkan kita hidup di dunia ini sebagai panggung sandiwara, tentunya ada sutradara (yaitu Allah), ada pemain (kita sebagai pemain), ada skenarionya (yaitu Al-Qur’an).
Kalau kita sebagai pemain tidak mengikuti skenario tentunya tidak bisa memerankan peran yang harus kita lakukan.
Jika kita mau ke surga bagaimana? ikuti petunjuk Allah. sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an surat 20 (Thaahaa): 123 (QS. 20 ; 123) yang artinya : Allah berfirman: ”Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamupetunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-KU, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
cara membaca al-qur’an juga diajarkan oleh Allah agar kita tidak tersesat dan tidak celaka hidup di dunia, sebagaimana salah satu firman Allah dalam Al-Qur’an surat 38 ; 29 (QS. 38 ; 29), yang artinya:
(Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran)
Hasil dari baca Al-Qur’an tadi dapat diambil pelajaran (itulah tujuan baca Al-Qur’an) yaitu untuk mengobati penyakit-penyakit yang ada dalam dada. (seperti pelit, buruk sangka, sombong, takabur,riya dll) sebagaimana firman Allah dalam (QS. 10 ; 57) yang artinya :Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Jika baca ayat hanya ut tujuan tertentu tentunya tidak sesuai dengan kehendak Allah..
Apakah orang yang sholat pasti masuk syurga? Tidak semua karena ada orang yang sholat tapi celaka, karena lalai dalam sholatnya kata Nabi sholat itu se akan-2 bertemu dengan Allah (mi’raj).Sebagaimana firman Allah QS.107 ; 1 – 7 yang artinya : Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna



Apa itu Kecerdasan Spiritual atau SQ?

Kita semua tahu kecerdasan intelektual (IQ) dan lebih akhir-akhir ini, pentingnya kecerdasan emosional (EQ) di bidang kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesan kerja tapi bagaimana dengan kecerdasan spiritual (SQ)? Sementara kepentingan IQ hampir satu abad tua, EQ's tempat di bisnis telah muncul hanya dalam dekade terakhir oleh. EQ atau EI pertama kali dipopulerkan Daniel Golemanpada pertengahan 90-an dalam artikel majalah Time berjudul, "Apakah EQ lebih penting daripada IQ?" Sejak itu banyak yang telah ditulis dan diteliti tentang hal ini penting , yang meliputi dimensi kesadaran diri dan lainnya serta kesadaran sosial dan manajemen hubungan.
Jadi apa tentang SQ dan mana pas ke dunia usaha keras kepala, kepemimpinan, mengelola orang lain dan diri kita sendiri dan karir kita dan kehidupan kerja?
Dalam buku saya, "Dapatkan kembali alur anda" - bagaimana Spiritual Intelligence (SQ) dapat memberikan pekerjaan dan kehidupan yang Anda inginkan, saya mendefinisikan SQ sebagai bagian inti dari kita yang terhubung dengan segala sesuatu yang lain dan tentang tujuan yang lebih tinggi dan makna kehidupan. Ini mencakup pengertian kita tentang makna dan tujuan, nilai-nilai dan visi, kami konektivitas untuk segala sesuatu di sekitar kita, dan praktek kita terlibat dalam untuk mempertahankan diri kita sendiri. Ini menyediakan dasar untuk pilihan yang kita buat dalam hidup kita termasuk nilai-nilai kita hidup oleh, kami rasa menelepon untuk apa yang kita sebut "pekerjaan kami", layanan kami dan kontribusi kepada orang lain. . Sedangkan EQ adalah tentang "bagaimana" Anda mengelola perasaan dan emosi - Anda dan orang lain, SQ jawaban semakin besar "mengapa" pertanyaan-pertanyaan kehidupan - mengapa itu adalah bahwa Anda memilih untuk melakukan apa yang Anda lakukan Beberapa contoh kompetensi SQ meliputi: kebijaksanaan, integritas , kepercayaan, keberanian, kerendahan hati, rasa yang kuat tujuan, keaslian, membuat perbedaan dan kesatuan. SQ adalah apa yang membangun karakter kita.
Kecerdasan Spiritual merupakan landasan dasar kemanusiaan kita, bukan add-on. Ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita selama manusia telah ada. Dana Zohar dan Ian Marshall dalam bukunya SQ menganggapnya sebagai kecerdasan tertinggi. Dalam hal fungsi saraf kita, mereka menggambarkan SQ sebagai bagian pemersatu yang menghubungkan kita IQ dan EQ ini memfasilitasi. Suatu dialog antara akal dan emosi, pikiran dan tubuh.Ini memberikan tumpuan bagi pertumbuhan dan transformasi. Ini memberikan diri dengan aktif, mempersatukan, memberi makna-pusat. Tentu saja, bagaimana kita mengekspresikan kita SQ didasarkan pada latar belakang budaya kita, keluarga dan belajar dan karena itu banyak praktek-praktek spiritual yang berbeda.
Untuk hidup dengan attunement yang lebih besar untuk Anda SQ, berikut adalah beberapa saran:
• Hubungkan dengan alam secara teratur
• Luangkan waktu untuk refleksi
• Live dari dasar nilai-nilai Anda
• Ketahui dan menggunakan kekuatan tanda tangan Anda untuk selamanya
• Memiliki tujuan yang lebih tinggi tentang layanan
• Muliakanlah intuitif serta analitis
• Bersikaplah terbuka untuk belajar, tumbuh dan berkembang
• Memahami persatuan dalam keberagaman
Penyadapan ke kami SQ dan menggunakan yang terbaik dari kami IQ dan EQ kemudian memungkinkan kita untuk mengakses kreativitas kita, melakukan lebih dari apa yang kita cintai, lebih pada aliran, akan terbuka untuk wawasan tak terduga dan memanfaatkan yang terbaik dari diri kita.
Pada akhirnya, SQ adalah jalan kebijaksanaan seperti yang berurusan langsung dengan kesadaran kita. Untuk belajar, tumbuh dan berkembang sebagai manusia, kita perlu menumbuhkan dan memelihara semua kecerdasan kita sehingga kita bisa hidup terpenuhi makna, kepuasan dan sukacita Dan sulit kemudian tidak memberikan kepada mereka di sekitar kita -. Baik itu cinta , pelayanan, kontribusi, kebaikan, toleransi dan kualitas serupa lainnya - yang semuanya adalah katalitik SQ kebajikan. Dan bonus - saat kita memberi, jadi kami menerima dan banyak lagi!
Ketika kita menyelaraskan pikiran kita, emosi dan tindakan dengan bagian tertinggi dari diri kita, kita dipenuhi dengan semangat, tujuan dan makna.
- Gary Zukav

Tidak ada komentar:

Posting Komentar